Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Nilai Bisnis Keong Racun

Keong racun ternyata tidak hanya dijadikan inspirasi menjadi sebuah lagu. Siswa SMK Negeri Pertanian Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menemukan inovasi baru untuk membuat pupuk cair organik berbahan dasar keong racun pertama di Indonesia. Kelebihan dari pupuk cair organik ini adalah membuat masa pertumbuhan tanaman dan buah lebih cepat dibandingkan dengan pupuk kimia lainnya serta bisa menghidupkan organisme tanah yang sudah mati sehingga akan kembali subur. Kelebihan lain dari pupuk ini adalah tidak ada efek buruk kepada tumbuhan dan petani karena tidak mencampurnya dengan bahan kimia, dan tidak akan tumbuh hama. Ketua Jurusan Agronomi, Awan Sudianto mengatakan pembuatan pupuk ini tidak sulit karena hanya membutuhkan waktu dua minggu agar permentasi keong racun yang dicampur dengan molase effectif micro organisme bamboo mengeluarkan cairan yang kemudian cairan tersebut disaring.  Pengembangan pembuatan pupuk cair organik dari keong racun ini sudah berjala

Banyak Ide Tapi Kecil Keberanian

Mungkin banyak diantara kita selama ini mempunyai berbagai macam ide bisnis namun nyatanya tak satupun ide bisnis tersebut menjadi kenyataan alias nol atau tidak terwujud sama sekali. Dalam memulai bisnis memang sangat diperlukan ide. Hanya saja karena kita semua banyak ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya maka yang berkembang ya hanya ide-ide tersebut, sedang bisnisnya nol. Hmm, hal ini mungkin juga akibat dari pendidikan kita selama ini ya, yang hanya banyak berkutat seputar teori-teori saja sedangkan untuk praktek masih jauh. Maka sehebat apapun ide bisnis akan sulit menjadi kenyataan. Yah, seperti halnya jika kita belajar naik sepeda. Kalau hanya teori saja, tapi tidak pernah mencoba tentu tidak akan pernah bisa naik sepeda. Jadi persoalannya itu terletak pada, bagaimana kita yang semula hanya kaya akan ide atau teori berusaha untuk menumbuhkan keberanian mencoba ide-ide tersebut agar menjadi kenyatan. Sama seperti ketika kita belajar naik sepeda, p

Bedakan Strategi Distribusi Produk Baru Dengan Produk Mapan

Strategi distribusi untuk produk baru harus dan wajib hukumnya dibedakan dengan strategi distribusi produk mapan atau produk yang sudah lama dikenal konsumen. Para marketing director atau marketing manager jarang meluangkan waktu dan pemikiran yang cukup guna merancang dan merumuskan strategi distribusi produk baru. Di lain pihak, distributor juga nyaris tidak pernah merancang apalagi menyusun strategi distribusi produk baru. Alasannya, hal itu sudah seyogianya dilakukan oleh prinsipal/produsen. Alhasil, apabila mereka tidak menerima penjelasan strategi tersebut dari para prinsipal ( marketing / product / brand manager ), maka para distributor akan beranggapan bahwa cara yang sama, pola yang serupa seperti yang saat ini sudah diterapkan adalah strategi distribusi yang dipakai. Inilah yang menyebabkan kenapa hanya 1 dari 7 produk baru yang diluncurkan bisa menuai sukses. Sisanya (86%), gagal. Sebuah probabilitas resiko gagal yang amat tinggi! Perlu diketahui, s

Dasar-Dasar dan Prinsip Negosiasi

Herb Cohen, seorang pengajar ternama dalam keahlian bernegosiasi, mengatakan bahwa ada beberapa prinsip negosiasi yang menjadi dasar dan harus diketahui oleh semua negosiator. Ia menamakan prinsip negosiasi ini sebagai “The Nucleus of Negotiation.” Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam The Nucleus of Negotiation ini bisa dengan mudah diingat karena menggunakan singkatan “TIP”. Dalam artikel ini, kita akan membahas prinsip-prinsip yang terkandung dalam TIP. TIP: “T” Stands For “TIME” Salah satu elemen terpenting dalam negosiasi adalah TIME (waktu).  Ada 6 peraturan (rule) penting di sini. Rule 1 – The Dateline Rule Dalam negosiasi manapun, dateline sangatlah penting. Karena orang-orang mempunyai dateline (tenggat waktu) yang memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika tidak ada tenggat waktu, para negosiator akan menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan dan kadang-kadang bahkan tidak mengambil keputusan sama sekali. Jadi

Berurusan dengan Pelanggan yang Marah?

Menghadapi pelanggan yang marah selain dapat merusak suasana hari Anda, biaya yang keluar pun tidaklah sedikit.Pelanggan yang marah bisa saja disebabkan karena karyawan Anda yang tidak jujur atau produk anda mengalami cacat produksi, atau bisa juga dari pihak pelanggan yang alasannya tidak jelas. Namun, jika anda tidak hati-hati menangani masalah mereka, pelanggan yang marah tersebut akan meninggalkan bisnis anda dan pindah ke yang lain. Yang lebih bahaya lagi, mereka akan menceritakan hal ini kepada setiap orang yang dikenalnya. Lantas apa yang akan anda lakukan ketika pelanggan yang marah menelpon, atau datang langsung ke toko menemui anda? Untuk meredakan situasi katakan kepada pelanggan permintaan maaf anda dan meminta mereka untuk menjelaskan masalahnya. Jangan mencoba untuk menjelaskan dari sisi masalah anda dan tidak berdebat dengan pelanggan. Pelanggan tidak harus mendengarkan apa yang anda pikirkan, mereka hanya ingin anda mendengarkan mereka dan segera

Loyalitas Pelanggan vs Pengalaman Pelanggan

Marketer dan retailer seringkali tertukar antara konsep loyalitas pelanggan (customer loyalty) dengan pengalaman pelanggan (customer experience). Entah apa sebabnya, tapi yang pasti kekeliruan tersebut dapat menyebabkan kesalahan yang lebih jauh. Pengukuran, analisis, dan manajemen keduanya bisa berantakan karena kekeliruan tersebut. Karenanya, penting bagi kita mengetahui persis perbedaan konsep antara keduanya. Setelah itu baru kita bisa menyusun taktik dan mengambil keputusan strategis dalam mendesain kedua hal tersebut. Loyalitas pelanggan Loyalitas adalah sebuah konsep hubungan. Meski terkesan abstrak, namun konsep tersebut menjadi konkret dalam bentuk perilaku pelanggan. Menurut Howard Lax dalam artikelnya yang dimuat di www.retailcustomerexperience.com, pelanggan menunjukkan loyalitasnya dan memberikan value kepada perusahaan melalui beberapa hal berikut ini: Menjadi pelanggan tetap yang berarti memberikan nilai retensi. Membeli produk atau jasa lebih

Tips Bisnis Untuk Anda : Kapan Perlu Agensi dan Bagaimana Cara Memilihnya

Dari buku cerdas beriklan, untuk poin yang pertama dari judul diatas, yaitu kapan kita membutuhan agensi iklan , mudah dijawab. Ketika anda merasa mempertaruhkan dana yang besar dan anda tidak memiliki kemampuan profesional untuk mengelola dana promosi , saat itulah anda sebaiknya menggunakan agensi. Hal itu berlaku baik bisnis yang besar maupun bisnis yang kecil. Kalau begitu, sudah selesai dong pembahasan untuk topik kali ini. Tidak! Justru pembahasannya akan semakin meluas. Poin yang kedua dari judul diatas yang perlu pembahasan lebih lanjut. Agensi ini bukan cuma “tukang pasang iklan” . Kalau agensi ini anda posisikan sebagai “tukang pasang iklan”, semua orang juga bisa pasang iklan. Mungkin anda bisa beralasan bahwa,”Ya kan ada potongan harganya?” Bukan disitu manfaat intinya. Agensi harus bisa berperan sebagai konsultan yang bisa mengarahkan media mana yang dipilih, yang sebaiknya dipakai. Berapa kali tayangnya, kapan saja, berapa besar, bagaimana polanya