Herb Cohen, seorang pengajar ternama
dalam keahlian bernegosiasi, mengatakan bahwa ada beberapa prinsip
negosiasi yang menjadi dasar dan harus diketahui oleh semua negosiator.
Ia menamakan prinsip negosiasi ini sebagai “The Nucleus of Negotiation.”
Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam The Nucleus of
Negotiation ini bisa dengan mudah diingat karena menggunakan singkatan
“TIP”. Dalam artikel ini, kita akan membahas prinsip-prinsip yang
terkandung dalam TIP.
TIP: “T” Stands For “TIME”
Salah satu elemen terpenting dalam negosiasi adalah TIME (waktu). Ada 6 peraturan (rule) penting di sini.
Rule 1 – The Dateline Rule
Dalam negosiasi manapun, dateline sangatlah penting. Karena
orang-orang mempunyai dateline (tenggat waktu) yang memungkinkan mereka
untuk mengambil keputusan dan bertindak. Jika tidak ada tenggat waktu,
para negosiator akan menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan
dan kadang-kadang bahkan tidak mengambil keputusan sama sekali. Jadi,
sebelum Anda memulai negosiasi, cari tahu apakah pihak lain mempunyai
dateline yang harus dipenuhi. Bila mereka tidak punya, maka Anda harus
siap tidak mendapatkan keputusan dan hasil sama sekali, atau keputusan
itu butuh waktu yang sangat lama!
Rule 2 –Always Has A Dateline of Sorts
Kadang-kadang saat Anda bertanya, mereka mengatakan tidak memiliki
dateline dan mereka tidak sedang dikejar waktu. Jangan panik! Mereka
PASTI punya tenggat waktu, dan itu hanya gertakan saja. Bila mereka
benar-benar tidak punya, dalam kebanyakan kasus, mereka tidak bakal
repot-repot bertemu, berdiskusi, dan bernegosiasi dengan Anda. Tugas
Anda sebagai negosiator adalah mencari tahu dan menyelidiki dateline
mereka yang sebenarnya. Terkadang Anda harus bertanya pada lebih dari
satu orang. SELALU ada dateline, ketahuilah.
Rule 3 –Tighter Timeframe is at a Disadvantage
Bandingkanlah dateline mereka dengan dateline Anda. Jika sudah
membandingkannya, maka pertimbangkanlah skenario-skenario berikut:
Dateline Anda lebih singkat, pendek atau lebih cepat dari mereka.
Dateline Anda lebih panjang, longgar atau lebih lambat dari mereka.
Dateline Anda lebih panjang, longgar atau lebih lambat dari mereka.
Aturan ketiga mengatakan bahwa pihak dengan dateline lebih singkat
dan pendek, akan berada dalam posisi yang lemah. Ini dikarenakan dia
menghadapi tekanan yang lebih besar dan harus lebih cepat mengambil
keputusan atau membuat kesepakatan. Bila punya dateline lebih singkat,
maka dia mendapat tekanan lebih besar, yang membuat mereka cenderung
lebih mudah berkompromi untuk mencapai kesepakatan.
Maka dari itu, berhati-hatilah dalam memberikan informasi. Bila
mereka mengetahui bahwa dateline Anda lebih pendek dari mereka, maka
Anda akan berada pada posisi yang lebih lemah untuk melakukan negosiasi
dan mencapai kesepakatan.
Sebaliknya, bila dateline Anda lebih singkat dari mereka, tetapi Anda
tetap mengatakan atau memberikan kesan bahwa dateline Anda lebih
panjang atau longgar, maka mereka akan mengira bahwa mereka berada dalam
posisi yang lebih lemah, walaupun faktanya Andalah yang lebih lemah.
Satu hal yang dapat Anda lakukan bila dateline Anda lebih singkat
dari mereka adalah berdiskusi dengan bos Anda agar dia dapat memberikan
kelonggaran waktu. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan keuntungan
dalam bernegosiasi.
Rule 4 – All Datelines Should Be Analyzed
Jadi, Anda harus tahu bahwa negosiator yang baik dan paham betul akan
pentingnya dateline, mungkin tidak akan memberitahukan dateline yang
sebenarnya pada Anda. Anda harus lebih banyak bertanya, lakukan
cross-check pada orang lain, dan selidikilah lebih lanjut kebenaran
informasi yang ada. Bila terdapat banyak informasi yang tidak akurat
dan tidak konsisten, itu merupakan bukti bahwa mereka berbohong tentang
dateline mereka. Bila mereka tahu bahwa Anda mengetahui mereka berbohong
tentang dateline mereka, maka posisi Anda akan menjadi lebih kuat.
Rule 5 – Generally Patience Pays
Anda harus bersabar, tenang, dan jangan emosional dalam bernegosiasi.
Negosiator yang emosional kerap tidak dapat mengambil keputusan yang
logis dan benar, yang seringkali baru disesalkan kemudian. Mereka
mungkin akan mencoba untuk memprovokasi dan membuat Anda menjadi
emosional. Jangan terpancing, dan kekuatan akan tetap di tangan Anda.
Rule 6 – A Proposal Tended Closer to the Dateline Has More Credibility
Peraturan ini benar adanya. Bila ingin agar pihak lain berpikir bahwa
ini adalah tawaran terakhir Anda, maka Anda dapat memberikan proposal
sedekat mungkin dengan waktu dateline mereka. Ini akan menunjukkan pada
mereka bahwa Anda sudah memikirkan semuanya dengan matang, melihat
segala kemungkinan, dan ini adalah benar-benar tawaran terakhir Anda.
Berikan tawaran terakhir Anda pada waktu yang sedekat mungkin dengan
dateline yang ada. Hal ini mempunyai keuntungan yang lain, yaitu mereka
tidak punya banyak waktu lagi untuk melakukan tawar-menawar dan
cenderung akan menerima tawaran Anda.
TIP: “I” Stands For “INFORMATION”
Sudah merupakan hal yang umum bahwa input dapat mengubah output.
Informasi (INPUT) yang Anda terima secara langsung atau tidak langsung
akan mempengaruhi tindakan, strategi, dan perilaku Anda (OUTPUT). Begitu
pula, informasi yang dimiliki oleh pihak lain juga akan mempengaruhi
tindakan, strategi dan perilaku mereka. Karenanya, Anda harus mencari
informasi, mendengarkan dengan seksama informasi-informasi penting yang
mungkin diberikan secara tidak sadar oleh pihak lain.
Karena input mempengaruhi output, Anda juga bisa memberikan informasi
yang relevan kepada mereka agar dapat mempengaruhi tindakan, strategi
dan perilaku mereka. Bagaimana Anda menghendaki mereka bertindak?
Berikan informasi yang nantinya dapat memberikan keuntungan bagi Anda.
Pertahankan selalu konsentrasi anda. Orang cenderung untuk
memberikan informasi secara ceroboh bila mereka kehilangan konsentrasi.
Orang dapat kehilangan konsentrasi bila mereka sedang lelah. Jadi
sebelum bernegosiasi, pastikan anda mendapatkan istirahat yang cukup.
Bila memungkinkan, lakukan negosiasi bila mereka sedang lelah, dan Anda
sedang dalam kondisi puncak.
Memberikan informasi kepada pihak lain mungkin menunjukkan bahwa Anda
mempercayai mereka. Saling bertukar informasi dapat mempererat hubungan
yang ada. Namun berhati-hatilah bila mereka memberikan informasi kepada
Anda. Jadi perhatikanlah dengan baik informasi yang Anda berikan dan
dapatkan.
TIP: “P” Stands For “POWER”
POWER adalah kemampuan Anda untuk mempengaruhi perilaku pihak lain.
Pertama-tama, Anda harus menyadari bahwa pada situasi apapun dalam
negosiasi, Anda SELALU punya kekuatan (power). Bahkan jika anda merasa
tidak mempunyai kekuatan dan berada dalam posisi yang lemah, anda tetap
punya kekuatan. Mengapa? Karena ada dua macam kekuatan:
Real Power (kekuatan yang sesungguhnya), karena kekuatan memang di tangan Anda.
Perceived Power, yaitu Anda sebenarnya tidak mempunyai kekuatan, tetapi pihak lain tidak tahu atau mengira kekuatan Anda lebih besar dari mereka.
Perceived Power, yaitu Anda sebenarnya tidak mempunyai kekuatan, tetapi pihak lain tidak tahu atau mengira kekuatan Anda lebih besar dari mereka.
Jadi, jika Anda tidak memiliki kekuatan, Anda dapat menciptakan
kesan, bahwa Anda mempunyai kekuatan. Sebenarnya, kita sering
UNDER-ESTIMATE dengan kekuatan kita sendiri ketika bernegosiasi, dan
terlalu OVER-ESTIMATE kekuatan pihak lain!
Tahukah Anda? Pihak lain mungkin punya pikiran yang sama dengan Anda
dalam hal ini. Jadi ciptakan saja kesan, bahwa Anda memiliki bargaining
power yang lebih besar daripada mereka. Maka mereka secara psikologis
akan merasa lebih lemah. Jadi, negosiasi tidak jauh berbeda dengan
keahlian dalam permainan pikiran.
Kesimpulan
Nanti, saat Anda akan melakukan negosiasi, ingatlah selalu
prinsip-prinsip The Nucleus of Negotiation. Ingatlah selalu “TIP”.
Selamat bernegosiasi! (James Gwee T.H.)
( Sumber: marketing.co.id )
Comments
Post a Comment