Skip to main content

Enaknya Buka Usaha Kedai Makan dan Minum di Halaman Rumah

Alhamdulillah, saya beruntung tinggal di lingkungan yang perkembangan bisnis UKM-nya cukup pesat. Banyak sekali peluang usaha rumah bermunculan sehingga menambah semangat dan motivasi saya untuk selalu terus berusaha.
Salah satu bisnis yang cukup menarik bagi saya adalah usaha kedai makan dan minum mungil yang memanfaatkan halaman depan rumah. Kebetulan tempatnya 100 meter ke utara dari kantor saya.
Usaha kedai makan dan minum tersebut sangat unik karena kursi dan meja konsumen disebar di halaman depan rumah di bawah pohon-pohonan yang rindang.
Dan yang lebih mengejutkan, pemilik dari usaha kedai makan dan minum di rumah tersebut adalah seorang dokter kulit lepas, ibu Diani Diyah Pitaloka. Sebuah profesi yang jarang saya jumpai di dunia wirausaha. Menariknya, usaha tersebut sudah ia jalani selama lebih dari 3 tahun.
Awalnya, ibu Dian hanya mencoba berjualan juice buah di depan halaman rumahnya. Ide bisnis ini ia dapat karena dulu ia mempunyai hobi mengkonsumsi juice untuk kesehatan dan perawatan kulit. Dan pada waktu itu belum ada usaha juice yang bagus yang sesuai dengan apa yang ia bayangkan.
Saat itu ia mengeluarkan investasi awal sebesar 2,5 juta untuk membeli gerobak, blender dan bahan baku. Setelah usaha gerobaknya lancar dan banyak pembelinya, barulah bu Dian berinisiatif untuk mengembangkan usaha kedai makan dan minum di halaman rumahnya. Ia jadikan halaman rumahnya sebagai “ruang makannya”.
Kemudian yang ia jual tidak hanya juice saja. Mulai dari sandwich, nasi goreng, nasi merah sampai arem-arem dan martabak-pun ia jual. Jadi ia bisa menawarkan makanan-makanan yang lainnya saat konsumen memesan minuman juice. Ketika ditanya kenapa ia memilih mengembangkan usahanya di halaman rumah, ternyata Ibu Dian lebih memilih mengikuti apa kata pelanggannya.
“Saya hanya mengikuti apa kata pelanggan. Mereka yang meminta usaha ini dikembangkan di halaman rumah. Halaman rumah ini kan rindang dan nyaman”, jelas lulusan kedokteran UGM tersebut.
Memang kalau saya amati sekilas, rumah milik ibu Dian ini punya halaman depan yang cukup luas dan bagus. Banyak pohon-pohon rindang memenuhi halaman depan rumahnya. Dari jalan saja sudah kelihatan sangat nyaman. Cocok buat istirahat sejenak sambil minum minuman segar dan makan makanan ringan. Hawanya-pun sangat sejuk meskipun di siang hari. Jadi pemilihan jenis usahanya sangat tepat.
Kebanyakan konsumen yang menjadi langganan usaha kedai makan dan minum di rumahnya adalah mahasiswa dan anak sekolah, baik SMP maupun SMA. Kebiasaan mereka setelah pulang kuliah atau sekolah adalah nongkrong untuk mengobrol dengan teman-temannya.
Mereka memilih kedai makan dan minum bu Dian karena banyak pilihan makanannya yang tidak terlalu berat, minumannya segar dan suasananya sangat nyaman.
Tidak ada promosi atau publikasi khusus yang dilakukan untuk mengembangkan usaha kedai makan dan minum di rumahnya. Orang-orang tahunya dari mulut ke mulut atau paling banter, datang karena sering lewat di jalan depan kedai makan dan minumnya bu Dian. Jadi ia benar-benar memanfaatkan suasana halaman rumahnya yang sangat nyaman sebagai nilai tambah kedai makan dan minumnya.
Sedikit gambaran tentang usaha kedai makan dan minum di rumahnya, mbak Dian hanya memiliki 4 orang karyawan. Satu orang karyawan di bagian juice, 1 orang koki untuk memasak, 1 orang pelayan untuk melayani konsumen dan 1 orang lagi di bagian kasir.
Setiap hari setiap karyawan sudah paham akan tugasnya masing-masing. Untuk simulasinya bisa anda lihat seperti di bawah ini :
Pemasukan
Omset per bulan : Rp. 600.000,00 x 30 = Rp. 18.000.000,00
Pengeluaran
Buah-buahan, gula, plastik, telor, beras, bumbu dapur, dll : Rp. 300.000,00 x 30 hari = 9.000.000,00
Listrik dan air : Rp 300.000,00
Gaji 4 orang karyawan : Rp 650.000,00 x 5 orang = Rp 2.600.000,00
Transportasi : Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp 300.000,00
Gas Elpiji : Rp. 80.000,00 x 2 buah = Rp. 160.000,00
Lain-lain = Rp. 500.000,00
Total pengeluaran = Rp. 12.860.000,00
Keuntungan bersih
Rp. 18.000.000,00 – Rp. 12.760.000,00 = Rp. 5.140.000,00
Eniwei, kalau menurut anda, apakah peluang usaha sampingan di rumah di atas cocok untuk usaha ibu rumah tangga? Walaupun ibu Dian seorang dokter kulit, tapi beliau juga seorang ibu rumah tangga kan?



( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 
 

Comments

Popular posts from this blog

10 Cara Praktis Manajemen Usaha Kecil dan Sukses

Berikut sepuluh aturan untuk memulai, mengatur dan mengelola usaha kecil. Daftar ini cukup untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, yuk kita simak: 1. Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari  model bisnis  yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan contoh model bisnis yang anda jalani, itu artinya mungkin Anda luar biasa jeniusnya, atau berarti model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. 2. Jangan menginvestasikan uang sendiri Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana  start- up tadi, dan tidak dikejar utang. Membuat team akan memudahkan kerja dan berbagi beban. 3. Bersedia bekerja Lebih Keras Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan kesenangan sementara, maka dunia wirausaha tidak cocok Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu mem

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1 . Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah : 1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak? Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya! 2. Persaingan Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas

Metode dan Cara Bagaimana Menentukan Harga Jual Sebuah Produk

Sudah ada yang tahu bagaimana metode atau cara penetapan harga sebuah produk? Caranya sih bisa bermacam-macam dan banyak. Yang akan saya bahas hanyalah 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual. Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan. 1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 d