Skip to main content

Lebih Lanjut Tentang Segmentasi Pasar

Kepada para pengunjung dan pembaca setia DokterBisnis.Net, saya selaku penulis merangkap pengelola sekaligus pembantu umum mohon maaf karena hampir 2 minggu lebih belum sempat update artikel.
Kebetulan saya mendapatkan kepercayaan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kewirausahaan untuk warga Cikotok pasca tambang.
Dan ternyata tugas yang diamanatkan kepada saya tidak sesederhana yang saya bayangkan. Jadi nggak bisa main dan jalan-jalan saking padatnya. Ok, langsung ke pokok bahasan kali ini yaitu pembagian segmentasi pasar.
Anda sudah tahu kan apa pentingnya segmentasi pasar? Kalau belum, silahkan baca artikel saya tentang pentingnya segmentasi pasar. Nah, segmentasi pasar ini terbagi menjadi tiga, yaitu yaitu segmentasi pasar menurut demografi, psikografi dan pasar relung.
Sedangkan kalau menurut om Hermawan Kertajaya, segmentasi terbagi menjadi 2, yaitu Static Attribute Segmentation dan Dynamic Attribute Segmentation. So, sebelum anda melakukan riset pasar, pahami dulu penjelasan di bawah ini.

Demografi
Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Sedangkan menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi.
Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah seperti negara, kawasan, propinsi atau kota. Sedangkan demografi berarti kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
Contohnya seperti ini : yang suka nongkrong di angkringan adalah mahasiswa, laki-laki, usia 19 – 26 tahun dengan uang kiriman 500ribu sampai 800 ribu sebulan.

Psikografi
Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan selera segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra, olahraga apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang lain.
Kalau menurut om Hermawan (lagi), psikografi termasuk dalam Dynamic Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku.
Psikografi meliputi lifestyle atau kepribadian seperti yang saya sebutkan diatas. Sedangkan perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk. Misalkan seperti ini, mahasiswa dengan uang kiriman 1 – 2 juta ternyata paling suka berbelanja baju di mall daripada di distro.

Pasar relung
Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karakteristik, kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya. Seperti misal mahasiswa di Jogja hobinya nongkrong di warung kopi sampai berjam-jam, mirip dengan kebiasaan mahasiswa di daerah Malang.
Eniwei, sengaja saya kasih contoh tentang mahasiswa. Soalnya di kota Jogja mahasiswanya banyak sih (nggak ada hubungannya ya :) ). Yang jelas, apapun jenis pasar anda, anda bisa gunakan pengelompokan di atas. Sudah ada gambaran kan sekarang? Ada yang mau ditanyakan? Mumpung saya dah longgar nih (sok sibuk mode on), ha..ha..ha..

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 
 

Comments

Popular posts from this blog

10 Cara Praktis Manajemen Usaha Kecil dan Sukses

Berikut sepuluh aturan untuk memulai, mengatur dan mengelola usaha kecil. Daftar ini cukup untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, yuk kita simak: 1. Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari  model bisnis  yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan contoh model bisnis yang anda jalani, itu artinya mungkin Anda luar biasa jeniusnya, atau berarti model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. 2. Jangan menginvestasikan uang sendiri Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana  start- up tadi, dan tidak dikejar utang. Membuat team akan memudahkan kerja dan berbagi beban. 3. Bersedia bekerja Lebih Keras Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan kesenangan sementara, maka dunia wirausaha tidak cocok Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu mem

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1 . Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah : 1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak? Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya! 2. Persaingan Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas

Metode dan Cara Bagaimana Menentukan Harga Jual Sebuah Produk

Sudah ada yang tahu bagaimana metode atau cara penetapan harga sebuah produk? Caranya sih bisa bermacam-macam dan banyak. Yang akan saya bahas hanyalah 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual. Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan. 1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 d