Skip to main content

Kunci Utama Jika Anda Mencari Investor

Kalau anda bertanya bagaimana cara mencari investor, anda harus tahu bahwa salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan oleh investor adalah ROI atau Return on Investment.
Apa itu ROI? Pengertian Return on Investment adalah sejumlah uang yang diperoleh investor sebagai keuntungan dalam investasi. ROI biasanya ditunjukkan sebagai presentase investasi total tahunan.
Angka dalam ROI ini bisa membantu membuat perbandingan keuntungan yang bisa diperoleh bagi investor secara cepat. Misalkan ada dua peluang usaha, yang satu berinvestasi pada perusahaan “X” dan yang satunya berinvestasi pada saham.
Dengan ROI, si investor ini bisa memilih mana yang menghasilkan keuntungan terbesar dari uang mereka. Apakah berinvestasi di perusahaan “X” tersebut, atau mereka memilih berinvestasi pada saham. Semakin tinggi ROI-nya, semakin baik. Jadi apabila anda membutuhkan seorang investor, angka ROI inilah yang mereka lihat.
Ada beberapa faktor dasar yang menentukan ROI dari sebuah investasi. Faktor dasar tersebut adalah :
  1. Semua biaya finansial, termasuk investasi awal dan investasi berikutnya.
  2. Semua perolehan finansial, termasuk peningkatan dana (jika ada) dari investasi dan kembalinya uang investor.
  3. Periode waktu, yaitu seberapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh keuntungan.
  4. Keuntungan non finansial dalam investasi, seperti kepuasan yang diperoleh dengan berpartisipasi dalam perkembangan perusahaan baru.
Saya akan beri contoh agar anda bisa mudah memahaminya. Misalkan anda adalah seorang investor yang sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi di satu dari dua perusahaan, sebut saja perusahaan A dan perusahaan B.
  1. Perusahaan A : Investasi 50 juta, diperkirakan kembali sejumlah 100 juta dalam waktu 2 tahun.
  2. Perusahaan B : Investasi 150 juta, diperkirakan kembali sejumlah 300 juta dalam waktu 4 tahun.
Pada contoh di atas, manakah investasi yang lebih baik?
Kita bahas pelan-pelan. Pertama, perusahaan A akan menghasilkan keuntungan 50 juta. Ingat, modal anda 50 juta. Sedangkan perusahaan B akan menghasilkan keuntungan 150 juta, karena anda telah menanam modal 150 juta.
Dilihat sekilas, investasi di perusahaan B akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi anda, yaitu 150 juta rupiah. Tetapi dikarenakan panjang waktu yang diperlukan sebelum investasi di perusahaan B terbayar, ROI sederhana di perusahaan A sebenarnya lebih tinggi :
  1. Perusahaan A : kembali 200% dalam 2 tahun atau 100% ROI per tahun.
  2. Perusahaan B : kembali 200% dalam 4 tahun atau 50% ROI per tahun.
Ingat, tadi di atas kita sudah bahas bahwa semakin tinggi prosentase ROI semakin baik. Jadi, ROI perusahaan A lebih baik karena lebih tinggi dari ROI perusahaan B, walaupun keuntungannya lebih sedikit.
Maka dari itu, ROI anda harus tinggi. Siapapun investor anda, ROI inilah yang harus anda kedepankan. Meskipun si investor itu teman atau saudara anda. Jangan mentang-mentang karena saudara atau teman anda, anda meremehkan ROI anda.
Hanya saja, anda harus berhati-hati jika memilih teman, keluarga atau kerabat sebagai investor anda. Silahkan anda membaca artikel saya tentang jika teman atau saudara menjadi investor. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan.
Satu lagi, selain ROI yang harus anda perhatikan, anda juga harus sabar dalam mencari investor. Kesabaran juga merupakan kunci sukses dalam mencari investor.
Yang penting, dalam diri anda selalu tertanam sikap positif apabila ternyata investor yang anda harapkan belum bersedia mendanai bisnis anda. Sikap positif inilah yang membuat anda bisa termasuk dalam karakteristik pengusaha sukses.
Bagaimana? Anda siap mencari investor? Saya juga lagi mencari tambahan investor nih. Atau anda yang mau jadi investor saya? ha..ha..ha..

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 
 

Comments

Popular posts from this blog

10 Cara Praktis Manajemen Usaha Kecil dan Sukses

Berikut sepuluh aturan untuk memulai, mengatur dan mengelola usaha kecil. Daftar ini cukup untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, yuk kita simak: 1. Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari  model bisnis  yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan contoh model bisnis yang anda jalani, itu artinya mungkin Anda luar biasa jeniusnya, atau berarti model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. 2. Jangan menginvestasikan uang sendiri Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana  start- up tadi, dan tidak dikejar utang. Membuat team akan memudahkan kerja dan berbagi beban. 3. Bersedia bekerja Lebih Keras Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan kesenangan sementara, maka dunia wirausaha tidak cocok Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu mem

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1 . Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah : 1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak? Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya! 2. Persaingan Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas

Metode dan Cara Bagaimana Menentukan Harga Jual Sebuah Produk

Sudah ada yang tahu bagaimana metode atau cara penetapan harga sebuah produk? Caranya sih bisa bermacam-macam dan banyak. Yang akan saya bahas hanyalah 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual. Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan. 1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 d