Skip to main content

Kesalahan Strategi Promosi dalam Bisnis UKM

Membangun sebuah usaha yang sukses bukan hal yang mudah bagaikan membalikan telapak tangan. Walaupun sulit para pelaku usaha di Indonesia termasuk banyak yang sukses dalam mengelolah bisnisnya dan bisa mempekerjakan banyak pegawai.
Selain banyak pelaku usaha yang sukses, tapi tidak sedikit juga para pelaku usaha yang gulung tikar. Ada banyak kendala yang dihadapi salah satunya dalam hal pemasaran produk. Bahkan menurut hasil penelitian, 83% masalah yang dihadapi para pelaku usaha rata-rata karena mereka belum memiliki strategi pemasaran yang efektif, sehingga tidak heran bila mereka sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan calon pelanggan.
 Berikut kesalahan tersebut yang dilansir dari bisnis ukm.

1. Kurangnya pemahaman mengenai cara promosi yang efektif
Sebagian besar pengusaha kurang memahami tentang cara promosi yang efektif. Mereka menganggap kegiatan promosi hanya akan menghabiskan banyak biaya, padahal umpan balik yang mereka terima tidak sebesar apa yang mereka keluarkan. Pemahaman inilah yang membuat pelaku UKM yang memperhatikan strategi promosi, sehingga mereka hanya memasarkan produknya secara tradisional tanpa didukung dengan kegiatan pemasaran yang optimal.

2. Kurang melibatkan emosi pelanggang
Selama ini strategi promosi yang dilakukan pelaku UKM hanya sebatas menonjolkan kelebihan produknya tanpa memahami keinginan maupun emosi para pelanggan. Akibatnya, pelanggan kurang tertarik dengan penawaran yang disampaikan, dan cenderung berpaling ke produk lain yang pelayanannya lebih terjamin.

3. Mengikuti strategi promosi perusahaan besar
Terkadang pelaku UKM menggunakan strategi promosi yang kurang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Mereka cenderung mengikuti trend promosi perusahaan besar yang biasanya lebih memperhatikan citra perusahaan dan pastinya membutuhkan biaya promosi cukup besar. Misalnya saja dengan memasang billboard atau baliho dengan ukuran yang cukup besar, memasang iklan di televisi nasional, maupun melakukan strategi promosi CSR untuk menjaga citra baik perusahaan.

4. Tidak pernah mengukur dan menguji
Setiap menjalankan strategi promosi, tentunya kita mengharapkan hasil yang optimal dan mendapatkan untung penjualan yang cukup besar. Untuk mewujudkannya, para pelaku UKM harus rajin-rajin mengamati tingkat keefektifan strategi dan melakukan pengujian langsung untuk mengetahui apakah strategi tersebut berjalan lancar atau tidak. Apabila pelaku UKM tidak pernah melakukan pengukuran dan pengujian secara rutin, dikhawatirkan mereka tidak akan mengetahui strategi promosi mana yang paling efektif.

5. Menginginkan semuanya serba instan
Kebanyakan pelaku UKM menginginkan penjualan optimal dengan menempuh satu langkah promosi yang serba instan. Tentunya hal tersebut sangat bertentangan dengan kondisi di lapangan, dimana pelaku usaha dituntut untuk menjalankan promosi step by step, mulai dari menentukan segmentasi pasar, membangun hubungan baik dengan calon konsumen, hingga memberikan solusi tepat bagi para pelanggan Anda.
Dengan menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan perusahaan, diharapkan strategi promosi yang dijalankan bisa menghasilkan omset penjualan yang optimal.

( Sumber: Dikelolah dari Berbagai Sumber )

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1 . Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah : 1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak? Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya! 2. Persaingan Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas

10 Cara Praktis Manajemen Usaha Kecil dan Sukses

Berikut sepuluh aturan untuk memulai, mengatur dan mengelola usaha kecil. Daftar ini cukup untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, yuk kita simak: 1. Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari  model bisnis  yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan contoh model bisnis yang anda jalani, itu artinya mungkin Anda luar biasa jeniusnya, atau berarti model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. 2. Jangan menginvestasikan uang sendiri Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana  start- up tadi, dan tidak dikejar utang. Membuat team akan memudahkan kerja dan berbagi beban. 3. Bersedia bekerja Lebih Keras Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan kesenangan sementara, maka dunia wirausaha tidak cocok Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu mem

Metode dan Cara Bagaimana Menentukan Harga Jual Sebuah Produk

Sudah ada yang tahu bagaimana metode atau cara penetapan harga sebuah produk? Caranya sih bisa bermacam-macam dan banyak. Yang akan saya bahas hanyalah 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual. Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan. 1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 d