Masih bicara masalah strategi positioning
(lagi), anda bisa mengembangkan strategi positioning dengan beberapa
variabel. Menurut om Adhy Tristanto dalam bukunya cerdas beriklan,
variabel tersebut adalah kategori, citra, fitur produk yang unik atau
manfaat.
Eh, sudah tahu definisi positioning kan?
Seperti biasa, kalau anda belum tahu, silahkan anda baca artikel yang terdahulu tentang segmentasi targeting positioning.
Soalnya kalau anda pendatang baru di
blog DB dan kebetulan belum begitu paham tentang positioning bisa
berabe. Ntar saya di kira loncat-loncat penjelasannya.
Nah, detailnya anda bisa lihat berikut ini.
Positioning Kategori
Sebuah usaha laundry yang hanya melayani pakaian pria atau misal resto yang khusus melayani orang yang vegetarian bisa membangun strategi positioning-nya berdasarkan kategori produk tersebut. Tetapi, cara ini juga bisa anda pakai untuk produk paritas yang sulit menemukan atau memang tidak memiliki kekhususan, asal klaim anda tersebut belum dipakai pesaing anda.
Sebuah usaha laundry yang hanya melayani pakaian pria atau misal resto yang khusus melayani orang yang vegetarian bisa membangun strategi positioning-nya berdasarkan kategori produk tersebut. Tetapi, cara ini juga bisa anda pakai untuk produk paritas yang sulit menemukan atau memang tidak memiliki kekhususan, asal klaim anda tersebut belum dipakai pesaing anda.
Positioning Citra
Kalau yang satu ini, anda membuat strategi positioning yang bersifat asosiatif. Contohnya di Jogja, ada sebuah warung pecel yang sukses membangun citranya sebagai tempat makan sekaligus tempat yang paling tepat untuk bernostalgia semasa dulu menjadi mahasiswa.
Kalau yang satu ini, anda membuat strategi positioning yang bersifat asosiatif. Contohnya di Jogja, ada sebuah warung pecel yang sukses membangun citranya sebagai tempat makan sekaligus tempat yang paling tepat untuk bernostalgia semasa dulu menjadi mahasiswa.
Cuman masalahnya, strategi positioning
citra akan mengalami kegagalan jika anda tidak membangunnya dengan
kreatif, pilihan “image”-nya tidak realistik atau anda tidak
mengkomunikasikannya dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga anda
tidak berhasil membangun asosiasi antara merek dengan citra yang anda
kehendaki.
Positioning Fitur Produk yang Unik
Cara ini adalah anda memakai unsur yang unik yang dimiliki produk atau perusahaan anda. Fitur produk tersebut bisa atribut yang nyata (tangible) maupun yang tidak nyata (intangible). Saya akan ambil contoh yang diberikan oleh mas Adhy.
Cara ini adalah anda memakai unsur yang unik yang dimiliki produk atau perusahaan anda. Fitur produk tersebut bisa atribut yang nyata (tangible) maupun yang tidak nyata (intangible). Saya akan ambil contoh yang diberikan oleh mas Adhy.
Penerbangan murah adalah atribut yang
tidak nyata, tetapi penerbangan yang sederhana dan efisien adalah
atribut yang nyata. Kalau anda masih bingung tentang masalah atribut
nyata (tangible) dan atribut tidak nyata (intangible), anda bisa baca artikel saya tentang 3 masalah pemasaran.
Positioning Manfaat
Tipe positioning yang satu ini didasarkan pada manfaat, keunggulan yang dimiliki produk dalam memuaskan kebutuhan, keinginan serta selera konsumen anda. Manfaat umumnya berdasarkan pengalaman, bersifat fungsional atau simbolik. Lebih jelasnya tentang masalah manfaat produk, anda bisa baca di sini.
Tipe positioning yang satu ini didasarkan pada manfaat, keunggulan yang dimiliki produk dalam memuaskan kebutuhan, keinginan serta selera konsumen anda. Manfaat umumnya berdasarkan pengalaman, bersifat fungsional atau simbolik. Lebih jelasnya tentang masalah manfaat produk, anda bisa baca di sini.
Dah cukup… segitu saja penjelasan saya mengenai strategi positioning produk.
( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )
( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )
Comments
Post a Comment