Skip to main content

Penjualan Sedang Turun Drastis? Jangan Panik, Ada Solusinya!

Ada kalanya sebuah produk akan menurun, beberapa produk baru yang dulunya super laku kemudian perlahan-lahan mulai sepi peminatnya dan akhirnya, mati! Bagi yang baru ingin memulai bisnis, masalah itu jadi momok yang menakutkan. Wajar saja.
Mereka takut setelah mereka bersabar membangun bisnis dari kecil hingga besar, tiba-tiba produk mereka tidak disentuh oleh konsumen. Padahal anda perlu tahu bahwa hal itu alamiah. Kalau dalam “bahasa marketing” namanya PLC, singkatan dari Product Life Cycle
Setiap produk yang anda buat pasti akan mengalami daur hidup. Di mulai dari perkenalan produk, pertumbuhan produk kematangan produk dan kematian produk. Ok, mari saya jelaskan apa dan bagaimana itu PLC dari kacamata pak Freddy Rangkuti dalam “The Power of Brand”.

1. Fase Perkenalan
Pada fase, ini kondisi usaha anda terhadap produk baru anda masih high cost dan low profit. Tinggi biayanya, baik biaya tetap dan variabel tetapi rendah pendapatannya. Pesaing anda belum banyak, awareness produk anda masih rendah dan permintaannya relatif kecil.
Penyebabnya karena produk anda belum terdistribusi dengan baik. Taktik pemasaran yang tepat kalau kata orang-orang yang pakar di bidang marketing adalah anda mempengaruhi dan mendidik konsumen dengan menggunakan promosi serta pricing yang tepat. Apalagi kalau anda bisa launching produk di momen yang tepat.

2.  Fase Pertumbuhan
Pada fase ini, produk anda sudah diterima oleh pasar. Efeknya, penjualannya meningkat. Tapi di sisi lain, pesaing anda mulai memasuki pasar yang anda bidik tadi. Lalu apa yang harus anda lakukan? Seperti biasa nih, kata dokter-dokter pemasaran, anda harus melakukan expand product line.
Apa itu? Menambah variasi produk, melakukan modifikasi produk untuk memperluas positioning yang berkaitan dengan ukuran baru, packaging atau desain kemasan baru (seperti yang sering dilakukan produk shampoo) serta tambahan formula.
Anda juga bisa melakukan strategi market segmentasi, yaitu menjual produk anda dengan berbagai merek dan tetap melakukan promosi yang kreatif.  Jadi anda bisa membidik banyak pasar, begitu…

3. Fase Dewasa
Ketika produk anda memasuki fase ini, terjadi persaingan yang sangat ketat. Penjualan produk anda cenderung stabil dan biasanya, harganya cenderung turun. Jadi anda harus mulai meningkatkan margin produk anda, tetap melakukan promosi, mencari dan mengurangi saluran distribusi anda yang tidak efisien serta mulai mencari pasar baru.

4. Fase Decline
Pada fase decline, penjualan dan profit anda menurun tajam. Anda hanya akan mendapati beberapa pemain dan pembeli yang sangat selektif. Solusinya adalah anda mendesain ulang produk anda, mengurangi biaya, menunda decline, mengurangi inventori dan saluran distribusi serta membatasi promosi untuk selected market.

Saya akan ambilkan satu contoh strategi meningkatkan product life cycle jika sebuah produk sudah mengalami kejenuhan pasar. Sepeda motor Honda dan Yamaha melakukan launching ulang produknya ke negara lain saat produk mereka sudah mengalami, katakanlah fase decline.
Produk lama di suatu negara jika dipindahkan ke negara lain berarti produk tersebut menjadi baru. Efeknya, produk tersebut akan memulai “fase hidupnya” lagi mulai dari perkenalan hingga decline. Selain itu anda bisa melakukan berbagai promosi agar produk yang sudah mengalami decline tergantikan atau diperpanjang umurnya.
Seperti yang dilakukan HM. Sampurna dengan Dji Sam Soe-nya. Saya terpaksa memberi contoh produk ini. Karena saya setuju dengan pendapat MUI bahwa rokok itu haram. Anda lihat saja, manfaat dengan kerusakannya lebih banyak kerusakannya. Lho, kok malah saya berkhotbah, ha..ha..ha.. Tapi nggak papa, sekali-kali kan boleh… :) 

Kembali ke laptop… Apakah hanya perusahaan besar yang bisa melakukan hal ini? Jawabannya jelas dan tegas, TIDAK! Terlepas dari baik buruknya bisnis tersebut, fenomena tersebut dapat anda ambil pelajarannya kan? Tidak perlu anda ekspansi ke negara lain seperti contoh motor Yamaha dan Honda di atas. Cukup ekspansi ke daerah lain saja.
Jadi sekarang anda jangan takut lagi kalau suatu saat produk anda yang tadinya laris manis kemudian ditinggalkan. Habis manis sepah dibuang, begitu peribahasanya. Sekali lagi saya katakan, hal itu alamiah. So, lakukan selalu inovasi…
Ada tanggapan?

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Comments

Popular posts from this blog

Cara Budidaya Jahe Merah dalam Karung yang Tepat

Cara budidaya jahe merah dalam karung adalah salah satu hal yang paling banyak ditanyakan oleh hampir setiap orang, terutama bagi mereka yang akan mulai bisnis jahe merah. Nah apakah Anda salah satu orang yang ingin bisnis jahe merah? Jika iya, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini untuk menambah wawasan mengenai cara membudidayakan jahe merah yang tepat. Budidaya jahe merah adalah usaha yang menjajikan dengan modal yang tak terlalu banyak. Jika Anda memiliki lahan kosong, tak ada salahnya jika Anda memanfaatkan lahan tersebut untuk ditanami apotek hidup ini. Lalu apa yang menjadi alasan banyak orang yang berlomba-lomba untuk bisnis jahe merah? Seperti yang sudah dijelaskan tadi jahe merah merupakan apotek hidup yang kaya manfaat. Mulai dari untuk menghangatkan tubuh, meredakan nyeri, obat pencahar, mengatasi radang tenggorokan dan masih banyak lagi. Banyaknya manfaat jahe itulah membuat permintaan jahe di pasaran semakin meningkat. Hal itulah yang membuat para pet...

Tips Bagaimana Seharusnya Mencari Ide Bisnis yang Kreatif

Kalau anda mempunyai sebuah ide usaha , sebaiknya anda tidak terobsesi untuk “sekedar” mengembangkan ide usaha kreatif . Anda harus benar-benar tahu apakah ide peluang usaha baru tersebut bisa anda jalankan atau tidak. Menemukan ide dan jenis usaha yang cocok yang bisa anda jalankan tidaklah gampang. Tapi anda bisa mengingat beberapa hal di bawah ini untuk menilai apakah ide bisnis kreatif anda layak atau tidak untuk dijalankan. 1. Mempunyai ide saja tidak cukup. Banyak para calon pengusaha yang takut untuk mengemukakan ide bisnis kreatif mereka kepada orang lain karena khawatir akan ada yang mencuri ide tersebut. Banyak juga yang bercerita bahwa ide bisnis kreatif mereka dicuri orang. Sebenarnya sah-sah saja seseorang tidak menceritakan ide bisnis kreatif mereka. Tapi yang harus anda ingat bahwa ide bisnis kreatif hanyalah ide bisnis, tidak lebih. Ide bisnis kreatif bukanlah sebuah bisnis. Saya mempunyai teman selalu punya banyak ide bisnis kreatif. Tetapi t...

Jangan Pernah Kesampingkan Peluang Usaha Agrobisnis Jamur Tiram

Sengaja saya ambil headline artikel ini dengan tema diatas karena banyak sekali entrepreneur muda yang jarang  melirik peluang usaha agribisnis . Saya sendiri tidak tahu apa alasannya. Entah karena nggak keren atau karena kurang gaul, yang jelas, tidak banyak entrepeneur muda yang terjun di bidang agribisnis. Padahal menurut saya, “kultur dan budaya bisnis di Indonesia” sangat cocok untuk usaha agrobisnis. Tapi baiklah, saya tidak akan mempermasalahkannya terlalu jauh. Saya akan langsung menuju topik utama kali ini, “Jangan Pernah Remehkan Peluang Usaha Agrobisnis Jamur Tiram” . Saya sangat beruntung karena teman saya yang terjun di usaha ini, ibu Yanti, mau menceritakan kepada saya tentang usaha budidaya jamur tiram ini. Siapa yang tak kenal dengan jamur tiram. Jamur dengan rasa yang enak seperti daging ini banyak digemari oleh masyarakat. Permintaan pasar yang terus meningkat memberikan angin segar bagi para pembudidaya jamur tiram. Setahu saya usaha budida...