Jamur dapat ditemukan di seluruh hutan di dunia. Jika diberikan
lingkungan yang layak maka janur akan tumbuh dan memberikan sumber
vitamin dan mineral.
Jamur juga bisa memberikan penyakit bahkan kematian bagi orang yang tidak tahu jenis-jenis jamur yang beracun.
Menanam jamur adalah cara yang paling banyak dilakukan manusia untuk mengembangkan jamur. Jamur biasanya digunakan untuk berbagi hidangan dengan bentuk dan macam yang berbeda.
Kebanyakan usaha jamur dikembangkan di Thailand dan Asia Tenggara adalah jenis jamur tiram (pleurotus ostreatus), jamur kuping (auricularia polytricha) serta jamur merang.
Sedangkan jamur dengan jenis seperti lentinula sp, lentinus sp, ganoderma sp, Macrocybe sp, Agrocybe sp dapat dikembangkan dengan berhasil tetapi membutuhkan perhatian dan pengetahuan yang lebih.
Sangat direkomendasikan bagi petani jamur pemula untuk memulai dari yang mudah dikembangkan dan mudah pemasarannya. Berikut ini beberapa petunjuk sebelum memulai usaha budidaya jamur.
Langkah 1 : Produksi Medium PDA
Anda akan harus mempersiapkan produksi bibit / telur yang diperlukan untuk memperbanyak diri. Pada langkah ini biasanya diserahkan / dipercayakan kepada orang yang sudah mengerti benar tentang jamur atau paling tidak yang sudah mengikuti training tentang budidaya jamur.
Langkah 2 : Seleksi Jaringan Pembiakan
Jamur yang muda, segar, dan sangat sehat digunakan untuk mempersiapkan jaringan pembiakan. Tahapan ini sangat rumit dan membutuhkan pengetahuan yang lebih serta mebutuhkan lingkungan yang sangat bersih. Bagian ini mungkin tidak cocok jika dikerjakan oleh pembudidaya pemula.
Langkah 3 : Memperbanyak Bibit Pada Tumpukan Sorgum
Ini juga merupakan bagian yang sangat penting dalam produksi jamur. Orang yang menangani masalah ini harus tahu bagaimana memilih dan membeli bibit yang berkualitas dari berbagai supplier. Mereka juga harus tahu seluruh langkah yang ada pada pembudidayaan jamur dan tahu bagaimana mengembangkan pertanian jamurnya ke depan.
Langkah 4 : Produksi Substrat
Praktek secara terus menerus sangatlah dibutuhkan bagi petani untuk menyakinkan bahwa mereka bisa memproduksi bibit dengan baik atau bisa memilih mana bibit yang berkualitas dari supplier bibit.
Langkah 5 : Pasteurisasi
Pasteurisasi diperlukan untuk melengkapi pembuatan substrat yang steril. Jika tidak dipasteurisasi karena tidak cukupnya waktu pada ruang pasteurisasi atau karena suhu yang tidak memadai, bibit akan terkontaminasi sehingga mengakibatkan perkembangan bibit yang buruk atau jamur menjadi busuk.
Langkah 6 : Inokulasi Jamur Dengan Tumpukan Sorgum
Inokulasi harus dikerjakan dengan sangat hati-hati. Inolulasi adalah langkah yang sangat sulit yang akan memastikan tingginya produktivitas dengan bebasnya penyakit dari substrat. Pekerjaan ini harus dikerjakan dekat dengan nyala api dari lampu petromak selama masa inokulasi.
Langkah 7 : Inkubasi Jamur
Selama masa inkubasi, kelembaban, cahaya, temperatur dan ventilasi harus di awasi secara teratur dan konstan. Waktu inkubasi tergantung dari jenis jamur dan cuaca.
Langkah 8 : Membuka Kantung
Setelah inkubasi selesai, langkah selanjtnya adalah pembukaan kantung jamur. Proses pembukaan kantung jamur harus disesuaikan dengan jenis dan bentuk jamur.
Langkah 9 : Pengawasan
Perbaikan dan pengawasan bagi rumah produksi jamur adalah langkah yang sangat krusial jika kita ingin mendapatkan produktivitas yang tinggi. Jika kebersihan terjaga, maka tidak ada serangga dan tikus sehingga penyakit pada jamur berkurang. Kantung harus di periksa satu-persatu dan dijaga kebersihannya.
Langkah 10 : Pemanenan
Pemanenan harus dilakukan setidaknya dua kali dalam sehari untuk memastikan jamur yang dipetik masih muda dan sehat. Ketika dipanen pada waktu yang tepat dan tidak terlalu besar, jamur dapat bertahan lama serta rasanya lebih manis dan lezat. Disesuaikan denga jenis jamur, satu kantung substrat dapat memproduksi total 250-500 gram jamur.
Langkah 11 : Pengemasan
Ketika dijual di pasaran atau dari lokasi budidaya, pengemasan dengan plastik atau kantung yang sangat kecil sangatlah diperlukan. Kebanyakan orang menggunakan plastik atau kantung kertas.
Langkah 12 : Pengolahan Limbah
Sampah harus ditangani secara baik pada setiap tahapannya pada proses budidaya jamur. Pengolahan limbah dan penggunaan alat pengolah limbah tidak hanya menyelamatkan lingkungan kita, tapi juga menyelamatkan uang kita.
(sumber gambar : www.ajisakajamur.co.id)
Jamur juga bisa memberikan penyakit bahkan kematian bagi orang yang tidak tahu jenis-jenis jamur yang beracun.
Menanam jamur adalah cara yang paling banyak dilakukan manusia untuk mengembangkan jamur. Jamur biasanya digunakan untuk berbagi hidangan dengan bentuk dan macam yang berbeda.
Kebanyakan usaha jamur dikembangkan di Thailand dan Asia Tenggara adalah jenis jamur tiram (pleurotus ostreatus), jamur kuping (auricularia polytricha) serta jamur merang.
Sedangkan jamur dengan jenis seperti lentinula sp, lentinus sp, ganoderma sp, Macrocybe sp, Agrocybe sp dapat dikembangkan dengan berhasil tetapi membutuhkan perhatian dan pengetahuan yang lebih.
Sangat direkomendasikan bagi petani jamur pemula untuk memulai dari yang mudah dikembangkan dan mudah pemasarannya. Berikut ini beberapa petunjuk sebelum memulai usaha budidaya jamur.
Langkah 1 : Produksi Medium PDA
Anda akan harus mempersiapkan produksi bibit / telur yang diperlukan untuk memperbanyak diri. Pada langkah ini biasanya diserahkan / dipercayakan kepada orang yang sudah mengerti benar tentang jamur atau paling tidak yang sudah mengikuti training tentang budidaya jamur.
Langkah 2 : Seleksi Jaringan Pembiakan
Jamur yang muda, segar, dan sangat sehat digunakan untuk mempersiapkan jaringan pembiakan. Tahapan ini sangat rumit dan membutuhkan pengetahuan yang lebih serta mebutuhkan lingkungan yang sangat bersih. Bagian ini mungkin tidak cocok jika dikerjakan oleh pembudidaya pemula.
Langkah 3 : Memperbanyak Bibit Pada Tumpukan Sorgum
Ini juga merupakan bagian yang sangat penting dalam produksi jamur. Orang yang menangani masalah ini harus tahu bagaimana memilih dan membeli bibit yang berkualitas dari berbagai supplier. Mereka juga harus tahu seluruh langkah yang ada pada pembudidayaan jamur dan tahu bagaimana mengembangkan pertanian jamurnya ke depan.
Langkah 4 : Produksi Substrat
Praktek secara terus menerus sangatlah dibutuhkan bagi petani untuk menyakinkan bahwa mereka bisa memproduksi bibit dengan baik atau bisa memilih mana bibit yang berkualitas dari supplier bibit.
Langkah 5 : Pasteurisasi
Pasteurisasi diperlukan untuk melengkapi pembuatan substrat yang steril. Jika tidak dipasteurisasi karena tidak cukupnya waktu pada ruang pasteurisasi atau karena suhu yang tidak memadai, bibit akan terkontaminasi sehingga mengakibatkan perkembangan bibit yang buruk atau jamur menjadi busuk.
Langkah 6 : Inokulasi Jamur Dengan Tumpukan Sorgum
Inokulasi harus dikerjakan dengan sangat hati-hati. Inolulasi adalah langkah yang sangat sulit yang akan memastikan tingginya produktivitas dengan bebasnya penyakit dari substrat. Pekerjaan ini harus dikerjakan dekat dengan nyala api dari lampu petromak selama masa inokulasi.
Langkah 7 : Inkubasi Jamur
Selama masa inkubasi, kelembaban, cahaya, temperatur dan ventilasi harus di awasi secara teratur dan konstan. Waktu inkubasi tergantung dari jenis jamur dan cuaca.
Langkah 8 : Membuka Kantung
Setelah inkubasi selesai, langkah selanjtnya adalah pembukaan kantung jamur. Proses pembukaan kantung jamur harus disesuaikan dengan jenis dan bentuk jamur.
Langkah 9 : Pengawasan
Perbaikan dan pengawasan bagi rumah produksi jamur adalah langkah yang sangat krusial jika kita ingin mendapatkan produktivitas yang tinggi. Jika kebersihan terjaga, maka tidak ada serangga dan tikus sehingga penyakit pada jamur berkurang. Kantung harus di periksa satu-persatu dan dijaga kebersihannya.
Langkah 10 : Pemanenan
Pemanenan harus dilakukan setidaknya dua kali dalam sehari untuk memastikan jamur yang dipetik masih muda dan sehat. Ketika dipanen pada waktu yang tepat dan tidak terlalu besar, jamur dapat bertahan lama serta rasanya lebih manis dan lezat. Disesuaikan denga jenis jamur, satu kantung substrat dapat memproduksi total 250-500 gram jamur.
Langkah 11 : Pengemasan
Ketika dijual di pasaran atau dari lokasi budidaya, pengemasan dengan plastik atau kantung yang sangat kecil sangatlah diperlukan. Kebanyakan orang menggunakan plastik atau kantung kertas.
Langkah 12 : Pengolahan Limbah
Sampah harus ditangani secara baik pada setiap tahapannya pada proses budidaya jamur. Pengolahan limbah dan penggunaan alat pengolah limbah tidak hanya menyelamatkan lingkungan kita, tapi juga menyelamatkan uang kita.
(sumber gambar : www.ajisakajamur.co.id)
Comments
Post a Comment