Sekarang mari kita diskusi tentang bagaimana cara menentukan target
konsumen yang benar. Bahasan kali ini agak rumit. Jadi anda harus baca
pelan-pelan, karena targeting merupakan salah satu pondasi utama dalam strategi pemasaran.
Targeting juga termasuk penentu berhasil tidaknya sebuah produk laku
di pasaran. Jadi kalau ada yang kurang jelas anda bisa tanyakan lewat
kotak komentar. Insya Allah saya akan jawab, kalau saya bisa lho…
Ok, mari kita bahas. Perlu anda ketahui bahwa kesalahan membidik
target pasar bisa mengakibatkan terbuang sia-sia sumberdaya yang telah
anda keluarkan. Saya pernah terangkan pada artikel yang lalu tentang segmentasi pasar.
Anda harus paham bahwa pada dasarnya setiap produk mempunyai
konsumen sendiri-sendiri. Membuat sebuah produk untuk semua jenis
konsumen adalah hal yang mustahil. Mengapa? Karena setiap orang
mempunyai selera dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Gampangnya seperti ini, jika tetangga anda suka motor sport, apakah
anda juga suka motor sport? Belum tentu kan? Bisa jadi anda lebih suka
motor yang ringan seperti motor matic. Atau lebih parah lagi, anda
nggak suka kedua-duanya. Anda lebih suka mobil barangkali. Kalau yang
ini mah kemaruk namanya, ha..ha..ha..
Nah, untuk menentukan targeting ada dua langkah awal yang harus anda lakukan.
1. Menentukan Kelompok-Kelompok Pembeli
Pertama-tama, anda tentukan kelompok-kelompok
pembelinya. Dalam menentukan kelompok pembeli (biasa disebut segmentasi
pasar), anda jangan terjebak pengelompokan hanya berdasarkan demografi semata.
Anda juga harus lihat kebiasaan mereka dalam melakukan pembelian.
Misalnya kelompok pecinta kuliner malam hari. Mereka ini kebiasaannya
makan lagi setelah mereka makan malam. Bisa jam 12 malam bahkan ada
yang makan jam 2 pagi. Mentong kalau orang Jawa Timur bilang.
Di sini anda bisa lihat ada banyak kelompok pembeli. Ada yang suka bakmi Jawa, ada yang suka gudeg, ada yang demen nasi jamblang atau ada yang hobinya makan di angkringan.
Kemudian anda pilih salah satu dari kelompok pembeli tersebut.
Misalkan pecinta gudeg. Dari sini anda masih bisa menyempitkan lagi,
istilahnya pasar ceruk, menjadi segmen pasar pecinta kuliner malam hari
gudeg Jogja yang kering dan tidak begitu manis. Paham kan?
2. Menentukan Manfaat-Manfaat Utama yang Dicari oleh Kelompok Pembeli Pada Suatu Produk
Setelah poin pertama sudah anda tentukan, langkah selanjutnya adalah
mengetahui manfaat utama yang paling dicari oleh target konsumen anda
tadi. Masih menggunakan contoh segmen pasar pecinta gudeg, anda harus
cari tahu apa yang paling mereka inginkan.
Apakah yang paling mereka inginkan adalah warung gudeg yang tempatnya
santai supaya mereka juga bisa nongkrong. Atau yang paling mereka
inginkan adalah gudeg yang porsinya tidak begitu banyak tetapi harganya
relatif murah. Pokoknya, anda harus cari tahu apa yang paling diinginkan
kelompok pembeli tersebut.
Dan ingat, kedua hal di atas bisa anda dapatkan jika dan hanya jika anda melaksanakan riset konsumen. Jadi anda tidak boleh menebak-nebak tanpa ada data yang valid. Akibatnya bisa fatal. Silahkan anda baca artikel saya tentang riset pasar jika anda tidak percaya.
Jika kedua hal tersebut sudah anda dapatkan, maka anda bisa masuk ke
langkah selanjutnya, yaitu menguji pasar. Ada 3 hal yang harus anda
perhatikan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih layak untuk
dijadikan target pasar anda atau tidak. Ketiga hal tersebut bisa anda
ketahui pada artikel saya selanjutnya. So don’t miss it, see ya…
( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )
( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )
Comments
Post a Comment