Skip to main content

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 1)

Sekarang mari kita diskusi tentang bagaimana cara menentukan target  konsumen yang benar. Bahasan kali ini agak rumit. Jadi anda harus baca pelan-pelan, karena targeting merupakan salah satu pondasi utama dalam strategi pemasaran.
Targeting juga termasuk penentu berhasil tidaknya sebuah produk laku di pasaran. Jadi kalau ada yang kurang jelas anda bisa tanyakan lewat kotak komentar. Insya Allah saya akan jawab, kalau saya bisa lho… :)
Ok, mari kita bahas. Perlu anda ketahui bahwa kesalahan membidik target pasar bisa mengakibatkan terbuang sia-sia sumberdaya yang telah anda keluarkan. Saya pernah terangkan pada artikel yang lalu tentang segmentasi pasar.
Anda harus paham bahwa pada dasarnya setiap produk mempunyai konsumen  sendiri-sendiri. Membuat sebuah produk untuk semua jenis konsumen adalah hal yang mustahil. Mengapa? Karena setiap orang mempunyai selera dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Gampangnya seperti ini, jika tetangga anda suka motor sport, apakah anda juga suka motor sport? Belum tentu kan? Bisa jadi anda lebih suka motor yang ringan  seperti motor matic. Atau lebih parah lagi, anda nggak suka kedua-duanya. Anda lebih suka mobil barangkali. Kalau yang ini mah kemaruk namanya, ha..ha..ha..
Nah, untuk menentukan targeting ada dua langkah awal yang harus anda  lakukan.
1.    Menentukan Kelompok-Kelompok Pembeli
Pertama-tama, anda tentukan kelompok-kelompok pembelinya. Dalam  menentukan kelompok pembeli (biasa disebut segmentasi pasar), anda  jangan terjebak pengelompokan hanya berdasarkan demografi semata.
Anda juga harus lihat kebiasaan mereka dalam melakukan pembelian. Misalnya kelompok pecinta kuliner malam hari. Mereka ini kebiasaannya makan lagi setelah mereka makan malam. Bisa jam 12 malam bahkan  ada yang makan jam 2 pagi. Mentong kalau orang Jawa Timur bilang.
Di sini anda bisa lihat ada banyak kelompok pembeli. Ada yang suka bakmi Jawa, ada yang suka gudeg, ada yang demen nasi jamblang atau ada yang hobinya makan di angkringan.
Kemudian anda pilih salah satu dari kelompok pembeli tersebut. Misalkan  pecinta gudeg. Dari sini anda masih bisa menyempitkan lagi, istilahnya  pasar ceruk, menjadi segmen pasar pecinta kuliner malam hari gudeg Jogja yang kering dan tidak begitu manis. Paham kan?
2.    Menentukan Manfaat-Manfaat Utama yang Dicari oleh Kelompok  Pembeli Pada Suatu Produk
Setelah poin pertama sudah anda tentukan, langkah selanjutnya adalah  mengetahui manfaat utama yang paling dicari oleh target konsumen anda  tadi. Masih menggunakan contoh segmen pasar pecinta gudeg, anda harus cari tahu apa yang paling mereka inginkan.
Apakah yang paling mereka inginkan adalah warung gudeg yang tempatnya santai supaya mereka juga bisa nongkrong. Atau yang paling mereka inginkan adalah gudeg yang porsinya tidak begitu banyak tetapi harganya relatif murah. Pokoknya, anda harus cari tahu apa yang paling diinginkan kelompok pembeli tersebut.
Dan ingat, kedua hal di atas bisa anda dapatkan jika dan hanya jika anda melaksanakan riset konsumen. Jadi anda tidak boleh menebak-nebak tanpa ada data yang valid. Akibatnya bisa fatal. Silahkan anda baca artikel saya tentang riset pasar jika anda tidak percaya.
Jika kedua hal tersebut sudah anda dapatkan, maka anda bisa masuk ke langkah selanjutnya, yaitu menguji pasar. Ada 3 hal yang harus anda perhatikan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih layak untuk dijadikan target pasar anda atau tidak. Ketiga hal tersebut bisa anda ketahui pada artikel saya selanjutnya. So don’t miss it, see ya…

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1 . Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah : 1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak? Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya! 2. Persaingan Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas

10 Cara Praktis Manajemen Usaha Kecil dan Sukses

Berikut sepuluh aturan untuk memulai, mengatur dan mengelola usaha kecil. Daftar ini cukup untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, yuk kita simak: 1. Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari  model bisnis  yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan contoh model bisnis yang anda jalani, itu artinya mungkin Anda luar biasa jeniusnya, atau berarti model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. 2. Jangan menginvestasikan uang sendiri Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana  start- up tadi, dan tidak dikejar utang. Membuat team akan memudahkan kerja dan berbagi beban. 3. Bersedia bekerja Lebih Keras Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan kesenangan sementara, maka dunia wirausaha tidak cocok Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu mem

Metode dan Cara Bagaimana Menentukan Harga Jual Sebuah Produk

Sudah ada yang tahu bagaimana metode atau cara penetapan harga sebuah produk? Caranya sih bisa bermacam-macam dan banyak. Yang akan saya bahas hanyalah 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual. Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan. 1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 d