Skip to main content

Tips Pengusaha Membahagiakan Karyawannya


SALAH SATU kunci rendahnya turn over karyawan di perusahaan adalah dengan membuat para karyawan tersebut bahagia di tempat kerja dan dapat menikmati pekerjaannya. Masalahnya, bukan hal yang mudah bagi seorang manajer untuk dapat mengenali gejala apakah karyawannya bahagia di tempat kerja atau justru sebaliknya.
Ada beberapa gejala yang dapat dilihat ketika seorang karyawan harus mulai mendapat perhatian khusus berkaitan dengan rasa unhappy terhadap pekerjaannya:
1. Datang terlambat dan sering mengaku sakit.
Untuk seorang karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya, datang terlambat dan alpha dalam presensi, sebisa mungkin tentunya akan dihindari. Untuk itulah, tidak salah jika seorang manager mewaspadai beberapa karyawan yang menunjukkan gejala seperti itu.
Perlu juga bagi manager untuk lebih jeli melihat alasan-alasan apakah yang digunakan karyawan ketika tidak hadir. Jika macet dan urusan pribadi sering muncul sebagai alasan, maka bisa jadi karyawan tersebut sedang melirik peruntungan lain dengan pekerjaan baru.

2. Saat makan siang atau coffee break, seorang karyawan menghabiskan waktu lebih lama.
Tidak salah bagi perusahaan untuk memberikan jeda makan siang atau free coffee break untuk karyawan, akan tetapi jika seorang karyawan justru memanfaatkan waktu istirahat tersebut secara berlebihan dan terlambat bekerja, boleh jadi karyawan tersebut tidak puas dengan tempat kerjanya.

3. Karyawan tidak lagi produktif atau level produktivitasnya anjlok.
Perhatikan gerak-gerik karyawan saat bekerja, adakah di antara mereka yang terlalu sering melihat jarum jam? Biasanya, tipe karyawan seperti itu tidak cukup senang dengan pekerjaannya. Datang terlambat dan keluar dari kantor secepatnya adalah hal yang paling mereka inginkan.
Konsekuensi logisnya, tentu adanya penurunan produktivitas. Jadi jangan menunda untuk segera melakukan pertemuan dan komunikasi personal. Segera cari tahu faktor apa yang menyebabkan ia tidak puas dalam bekerja dan tawarkan solusi yang tepat.

4. Karyawan yang suka menarik diri dari rekan-rekannya.
Karyawan yang puas akan pekerjaannya cenderung lebih senang bersosialisasi dengan koleganya. Jika Anda adalah seorang manager dan mendapati karyawan Anda mulai menarik diri dari pergaulan kantor, bisa jadi ia sedang memiliki masalah. Karyawan yang bermasalah cenderung mudah tersinggung dan terpancing untuk marah.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan manager untuk menyikapi anak buahnya yang “tidak bahagia” di tempat kerja tersebut.

1. Berikan prospek karir yang jelas.
Karyawan umumnya sangat ingin tahu “nasib masa depan” mereka di perusahaan tersebut. Untuk itulah, seorang karyawan harus sering dilibatkan dalam penggarapan proyek penting dan menarik. Selain itu, program training dan pengembangan harus rutin dilakukan.

2. Kenali pentingnya keseimbangan hidup dalam bekerja.
Di luar lingkungan kantor, seorang karyawan adalah juga seorang ayah, ibu, saudara dan peranan lain di keluarga dan masyarakat. Itu berarti tidak ada seorang karyawan pun yang ingin tetap tinggal di kantor di luar jam kerja ketika sebenarnya waktu itu dapat mereka pergunakan untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman-temannya. Seorang manajer harus peka dengan itu.

3. Hargai dan akui keunggulan mereka.
Setiap manusia umumnya memiliki sifat alami yakni ingin dihargai dan memperoleh pengakuan atas hasil kerja kerasnya. Jadi ketika seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan baik, janganlah ragu untuk memberikan pujian. Demikian juga ketika ia menyumbangkan ide kreatifnya, berilah kepercayaan.

4. Dengarkan dan berilah saran yang membangun.
Ketika seorang karyawan didengarkan aspirasinya, kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif akan terstimulasi. Oleh karenanya, penting bagi manager untuk mau mendengar. Dan apabila karyawan membuat kesalahan, bantulah dengan saran-saran yang membangun.

Karyawan yang puas dan mencintai pekerjaannya adalah kunci suksesnya produktivitas. Jadi, tidak salah bagi manager untuk mencoba mengaplikasikan tips di atas untuk para karyawannya.

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Comments

Popular posts from this blog

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1 . Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah : 1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak? Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya! 2. Persaingan Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas

10 Cara Praktis Manajemen Usaha Kecil dan Sukses

Berikut sepuluh aturan untuk memulai, mengatur dan mengelola usaha kecil. Daftar ini cukup untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, yuk kita simak: 1. Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari  model bisnis  yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan contoh model bisnis yang anda jalani, itu artinya mungkin Anda luar biasa jeniusnya, atau berarti model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. 2. Jangan menginvestasikan uang sendiri Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana  start- up tadi, dan tidak dikejar utang. Membuat team akan memudahkan kerja dan berbagi beban. 3. Bersedia bekerja Lebih Keras Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan kesenangan sementara, maka dunia wirausaha tidak cocok Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu mem

Metode dan Cara Bagaimana Menentukan Harga Jual Sebuah Produk

Sudah ada yang tahu bagaimana metode atau cara penetapan harga sebuah produk? Caranya sih bisa bermacam-macam dan banyak. Yang akan saya bahas hanyalah 2 pendekatan pokok dalam penentuan harga jual. Pertama, dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan. 1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method) Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus : Biaya Total + Marjin = Harga Jual Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 d